Stasiun Koto Baru merupakan stasiun tertinggi di Divisi Regional II Sumatera Barat bahkan tertinggi dari seluruh stasiun yang ada di Pulau Sumatera.
Stasiun Koto Baru yang terletak di ruas antara Padang Panjang-Bukittinggi berada dengan ketinggian 1.154 meter di atas permukaan laut .
Stasiun ini dibangun seiring dibukanya jalur kereta dari Padang Panjang menuju Bukittinggi sepanjang 19 km pada 1 November 1891. Sebagian jalur KA Padang Panjang-Bukittinggi menggunakan sistem rel bergerigi karena kontur topografi dataran tinggi.
Jalur gerigi ini dimulai sejak di Kayutanam kemudian bercabang dua di Padang Panjang. Nah untuk lintas menuju Bukittinggi, di Koto Baru lah jalur bergerigi melalui titik tertingginya.
Setiap lokomotif yang melewati jalur bergerigi menanjak, maka posisi lokomotif tersebut ditempatkan dibelakang gerbong. Sehingga lokomotif tidak menarik rangkaian lagi, namun mendorong rangkaian agar kuat menanjak.
Saat lokomotif E10 yang khusus untuk jalur bergerigi di Ranah Minang bergerak menanjak menuju Bukittinggi dari Padang Panjang. Posisi awal lokomotif berada di belakang rangkaian.
Ketika rangkaian kereta ini tiba di Koto Baru, masinis lokomotif melepaskan rangkaian ini untuk selanjutnya berbalik arah dan mengambil posisi di depan gerbong dengan ruang masinis berada di depan untuk menarik rangkaian tersebut di jalur menurun Koto baru-Bukittinggi.Hal yang sama pula untuk rangkaian dari arah Bukittinggi. Itu sebabnya Stasiun Koto baru menjadi lokasi tempat pertukaran posisi lokomotif di Lintas Padang Panjang.
Untuk melakukan pertukaran lokomotif beserta arahnya, Stasiun Koto Baru dilengkapi turn table yang dapat memutar arah lokomotif secara manual.
Proses pemutaran arah lokomotif tersebut selalu jadi tontonan yang menarik buat anak-anak sekitar lokasi stasiun saat itu.
Editor : Redaksi