Sutan Sjahrir lahir di Padang Panjang pada 5 Maret 1909 dari ayah keturunan Kotogadang, Agam dan ibu seorang bangsawan Melayu keturunan Minang. Sjahrir adalah pejuang pergerakan kemerdekaan sejak zaman kolonial, keluar masuk penjara karena perlawanan itu.
Di awal merdeka menjadi perdana menteri, memperjuangkan pengakuan kedaulatan RI sekaligus pencetus pertama politik bebas aktif. Sjahrir wafat pada 9 April 1966 dan langsung ditetapkan Presiden Sukarno sebagai pahlawan nasional melalui Kepres No.76 Tahun 1966 tertanggal 9 April 1966.
4. H. Agus Salim
Haji Agus Salim lahir dengan nama Masyhudul Haq di Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat pada 8 Oktober 1884. Ia adalah sepupu dari ayah Sutan Sjahrir. Pria berjulukan The Grand Old Man, sudah terlibat perjuangan kemerdekaan sejak zaman Hindia Belanda.
Ia menguasai 7 bahasa asing dan terlibat aktif dalam diplomasi pengakuan kedaulatan RI di awal merdeka baik sebagai menteri luar negeri maupun diplomat. Haji Agus Salim wafat pada 4 November 1954. Presiden Sukarno menetapkannya sebagai pahlawan pasional pada 27 Desember 1961 melalui Keppres nomor 657 tahun 1961.
5. Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol, Pasaman, pada 1772. Tuanku Imam adalah salah seorang pimpinan Pasukan Padri melawan tentara Belanda. Di bawah kepemimpinannya kaum Padri berdamai dengan kaum adat dan kemudian bersama menghadapi Belanda.
Ia ditangkap Belanda saat dibawa berunding, kemudian diasingkan ke Sukabumi, Ambon dan kemudian ke Manado. Ia wafat pada 6 November 1864. Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soeharto berdasarkan Kepres Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.
6. Mohammad Natsir
Mohammad Natsir Dt Sinaro Panjang lahir di Alahan Panjang, Solok dari orang tua asal Maninjau, Agam. Ayahnya Idris Sutan Saripado, pegawai pemerintah sempat bertugas di Alahan Panjang dan ibunya, Khadijah. Natsir menempuh pendidikan di Maninjau, Alahan Panjang, Padang dan Bandung. Pernah menjadi menteri penerangan. Saat memimpin Masyumi di parlemen RIS, Natsir melontarkan mosi kembali ke negara kesatuan.
Editor : Redaksi