Sementara itu, beberapa awak pesawat dari maskapai penerbangan membawa makanan dan minuman untuk para pengungsi, mereka pun tersentuh kebaikan Pham.
"Akhirnya sekitar pukul 01.00, 20 truk berisi polisi mengepung pesawat kami, dan kami menyerah kepada Kapolres. Kami menjelaskan bahwa kami ingin suaka politik di Singapura, tetapi jika mereka tidak dapat menerima kami, kami ingin gas tersebut dikirim ke Australia atau Selandia Baru," sebut Pham.
Singapura menelepon pengacara Vietnam, yang turun ke bandara. Pham menegaskan bahwa mereka tidak ingin kembali ke Vietnam, dan bahwa mereka menginginkan suaka. Penasihat Vietnam itu pergi tanpa berkomentar, dan Pham tidak pernah mendengar kabar darinya lagi.
Salah seorang pengacara Vietnam mendapat telepon dari Singapura saat berada di pesawat. Pham menegaskan kepada petugas bahwa mereka tidak ingin kembali ke Vietnam. Menginginkan suaka, pengacara itu berlalu tanpa meninggalkan sepatah kata pun hingga kabar darinya tidak lagi didapati oleh Pham.Sementara itu, para pejabat di Singapura tidak bisa berbuat apa-apa. Sementara RSAF baru-baru itu dibentuk dan instruksi bagi pesawat hanya dua hari menyangkut ketetapan aturan menghindari penyusupan udara.
Angkatan udara memutuskan perihal itu sebagai upaya pembelotan pengungsi Vietnam, sebab pesawat bukan hasil bajakan bahkan desakan dari warga dari berbagai negara hingga menyetujuinya. bersambung...
Editor : Redaksi