Saat itu Pham sempat bingung karena otoritas bandara Singapura menyetujui pendaratan pesawat C-130. Sementara pendaratan pesawat di jalur penerbangan sipil internasional dengan menggunakan pesawat militer.
Menara pengawas menyala setelah menyalakan sirene lalu memasang kereta listrik tambahan ketika mesin telah dimatikan, bahkan petugas pun menghilang tanpa diketahui penumpang pesawat.
Pham segera memberi tahu para penumpang bahwa mereka sekarang berada di negara bebas, namun belum mengizinkan meninggalkan pesawat sampai menyerahkan diri kepada otoritas negara setempat.
"Teman saya, saudara laki-laki saya, dan saya semua berganti pakaian sipil, turun dari pesawat, dan menuju gedung terminal," ucapnya.
Mereka saat itu membutuhkan setengah jam untuk menemukan kantor bandara.
Ketika Ia menjelaskan kepada penjaga yang sedang bertugas bahwa mereka adalah sekelompok orang Vietnam yang baru saja keluar dari negara itu, dan bahwa mereka ingin berbicara dengan pimpinan otoritas setempat.Petugas setempat berkata, Nah, kantor bandara tutup jam lima sore. Mengapa kalian tidak kembali pada jam delapan besok pagi?.
"Kami akhirnya meyakinkannya bahwa kami telah memasuki negaranya secara ilegal dan bahwa ia harus melakukan sesuatu"
Petugas yang bertugas tidak dapat menemukan pimpinannya, karena sedang "berpesta di suatu tempat".
Pham dan keluarganya kemudian berkeliling bandara sampai tengah malam sebelum kembali ke pesawat.
Editor : Redaksi
