Rumah Gadang ini dinamakan sesuai dengan salah satu tokoh yang berasal dan pernah tinggal di rumah tersebut. Tokoh bernama Kapten Tantawi yang merupakan salah seorang pejuang zaman kemerdekaan yang sekarang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kesuma Bangsa di Sawah Padang.
Kapten Tantawi merupakan anak dari Syekh H. Mustafa Abdullah (Inyiak Padang Japang). Kapten Tantawi adalah salah seorang pahlawan yang gugur dalam peristiwa Situjuh Batur pada masa Agresi Militer II Belanda.
Baca juga: Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Tuangku Lareh Koto Nan Ampek di Kota Payakumbuh
Atas jasa-jasanya nama Beliau diabadikan sebagai nama salah satu stadion di Kota Payakumbuh yakni lapangan Kapten Tantawi (sekarang lap. Poliko).
Rumah Gadang Kapten Tantawi ini milik kaum Suku Bendang dimana pada bagian kiri-kanan bangunan rumah (terdapat anjungan) lantainya agak ditinggikan dari bagian tengah yang menandakan rumah beraliran Koto Piliang.
Sedangkan penghulu adat sekarang adalah Dt. Rajo Maudun.
Deskripsi ArkeologisRumah Adat Kapten Tantawi merupakan tipe rumah panggung dengan orientasi arah hadap timur. Pada dasarnya bangunan berdenah empat persegi panjang dengan ukuran panjang 18,25 m x lebar 7,1 m.
Bangunan keseluruhan berbahan kayu, atap seng, sedangkan tangga dari tembok berspesi. Tangga terletak pada bagian depan (tengah) bangunan dengan lebar 1,75 m.
Pada bagian kiri-kanan (sisi utara-selatan) terdapat anjungan yang bangunannya lebih tinggi dari bagian tengah. Hal ini menandakan bahwa bangunan bertipe Koto Piliang.
Editor : Redaksi