Sejarah Cagar Budaya Masjid Gadang Koto Nan Ampek di Kota Payakumbuh

×

Sejarah Cagar Budaya Masjid Gadang Koto Nan Ampek di Kota Payakumbuh

Bagikan berita
Masjid Gadang Koto Nan Ampek menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar). | Foto: BPCB Sumbar|Dok. BPCB Sumbar|Dok. BPCB Sumbar
Masjid Gadang Koto Nan Ampek menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar). | Foto: BPCB Sumbar|Dok. BPCB Sumbar|Dok. BPCB Sumbar

Masjid Gadang Balai Nan Duo sekarang bernama Masjid Gadang Koto Nan IV yang terletak sekitar 200 m dari Rumah Gadang Balai Nan Duo.

Masjid ini merupakan masjid tertua yang ada di Kota Payakumbuh. Masjid didirikan setelah dibangunnya Rumah Gadang Sutan Chedoh (sekarang bernama Rumah Gadang Balai Nan Duo) yang dahulunya disebut juga Istana Regent.

Kalau cerita itu benar, maka diperkirakan usia masjid sudah hampir mencapai 200 tahun. Hal ini berdasarkan pada buku autobiografi HC Israr yang mengatakan bahwa Payakumbuh ditaklukan oleh kolonial pada tahun 1823.

Baca juga: Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Abdullah dan Mas Wongso di Kota Payakumbuh

Kemudian Belanda mengangkat Sutan Chedoh sebagai Regent di sana, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya.

Setelah diangkat menjadi Regent Sutan Chedoh kemudian mendirikan Rumah Gadang Balai Nan Duo (Istana Regent) dan Masjid Gadang Balai Nan Duo sebagai rumah dan tempat ibadah baginya.

Dalam perjalanannya, bangunan masjid sudah banyak yang diperbaiki/direhab oleh masyarakat (pengurus masjid) seperti atap, loteng, lantai dan dinding.

Deskripsi Arkeologis

Masjid Gadang Balai Nan Duo merupakan suatu kompleks yang terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan utama adalah masjid yang berada dibagian tengah, kemudian bangunan tambahan berupa perpustakaan, TPA (sisi barat), dan wc dan rumah garin di sisi selatan (depan pintu masuk masjid).

Pada bagian utara masjid (dekat mihrab) terdapat juga sebuah bangunan dari bahan bata berspesi berbentuk kerucut (belum diketahui tokohnya) dan tempat parkir.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini