Dalam waktu yang sangat singkat, Jepang telah dapat menguasai daerah Asia Tenggara seperti Indochina, Muangthai, Birma (Myanmar), Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Jatuhnya Singapura ke tangan Jepang pada tanggal 15 Februari 1941, yaitu dengan ditenggelamkannya kapal induk Inggris yang bernama Prince of Wales dan HMS Repulse, sangat mengguncangkan pertahanan Sekutu di Asia.
Baca: Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Kacang di Kabupaten Solok
Begitu pula satu persatu komandan Sekutu meninggalkan Indonesia, sampai terdesaknya Belanda dan jatuhnya Indonesia ke tangan pasukan Jepang.
Namun sisa-sisa pasukan sekutu di bawah pimpinan Karel Doorman (Belanda) dapat mengadakan perlawanan dengan pertempuran di Laut Jawa, walaupun pada akhirnya dapat ditundukkan oleh Jepang.
Secara kronologis serangan-serangan pasukan Jepang di Indonesia adalah sebagai berikut:Diawali dengan menduduki Tarakan (10 Januari 1942), kemudian Minahasa, Sulawesi, Balikpapan, dan Ambon.
Kemudian pada bulan Februari 1942 pasukan Jepang menduduki Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Palembang, dan Bali. Maret 1942, Pasukan Jepang dapat menguasai Padang.
Namun ketika mulai menguasai Sumatera, Balatentara yang pertama kali dilakukan balatentara Jepang sesaat menduduki Sumatera khususnya Padang dan Bukittinggi adalah membangun benteng dan tempat-tempat persembunyian di bawah tanah, seperti lobang Jepang di Bukittinggi dan Benteng Pillbox di Padang.
Nampaknya Jepang sudah tahu bahwa mereka hanya sementara memukul pasukan Sekutu dan KNIL. Terbukti tak lama kemudian Sekutu dan KNIL kembali menyerang daerah kekuasaan yang diduduki Jepang.
Editor : Redaksi