Bangunan I terdapat pada sisi timur yang berukuran panjang 6,8 m x lebar 5,4 m. Bangunan yang difungsikan sebagai ruang pelayanan kereta api (tempat memindahkan jalur rel kereta api) merupakan bangunan tambahan (baru) jika dilihat dari arsitektur bangunannya.
Bangunan II merupakan bangunan lama yang terdapat pada bagian tengah bangunan dengan ukuran panjang 4,6 m x lebar 4,7 m.
Pada ruangan ini terdapat pintu pada sisi utara berukuran lebar 1,2 m x tinggi 2,3 m. Pada sisi selatan juga terdapat pintu berukuran lebar 1,3 m x tinggi 2,5 m yang berbahan kayu.
Sedangkan jendela terdapat pada sisi barat berukuran lebar 1,1 m x tinggi 1,72 m. sebagai catatan kedua bangunan diatas berbahan dinding bata berspesi (tembok).
Baca: Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Koto Anau di Kabupaten Solok
Bangunan III terdapat pada sisi barat stasiun. Bangunan ini berupa ruangan lepas tanpa dinding dan hanya berupa tiang-tiang kayu berukuran panjang 8 m x lebar 4,7 m.Ruangan lepas ini difungsikan sebagai peron bagi penumpang Secara keseluruhan bahan bangunan terdiri dari bata berspesi untuk dinding, dan kayu untuk konstruksi tiang, jendela dan pintu serta atap dari seng.
Pada sisi utara stasiun terdapat wesel (tempet pemindahan jalur kereta api) yang berjumlah 2 (dua) buah. Sedangkan tinggi bangunan sampai ke atap adalah 4,69 m dengan ketebalan dinding rata-rata 40 cm.
Pada sisi barat stasiun, terdapat sebuah bangunan lama berbentuk rusun (rumah susun) yang dahulunya merupakan rumah dinas bagi kepala dan pegawai stasiun.
Terdapat 3 (tiga) buah bangunan dengan rincian:
Editor : Redaksi