Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya di Festival Sungai Pengabuan: Sebuah Catatan Ekspedisi Batanghari 2023

Foto Bustanol
×

Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya di Festival Sungai Pengabuan: Sebuah Catatan Ekspedisi Batanghari 2023

Bagikan opini

Pertunjukan Manccerak Parek ini memakai baju serba kuning dan peci hitam. Gerakannya yang dinamis dan penuh semangat diiringi dengan lantunan musik rebana dengan ketukan sebanyak 49 kali dengan menyanyikan salawat.

"Setiap 7 kali ketukan memiliki makna masing-masing, seperti menghidangkan makanan kepada tamu, sedangkan baju kuning merupakan simbol makhluk halus,".

Manccerak Parek sudah dilangsungkan sejak 1982, dibawa masyarakat Bugis yang gandrung melaut. Data ini kudapati dari warga sekitar yang bernama Turun. Beliau mengatakan bahwa warga Bugis datang ke desa Tungkal pada dekade 80-an.

Selain tarian, festival ini juga menghadirkan berbagai pertunjukan musik tradisional, seperti musik melayu dan musik kompang. Alunan musik yang merdu dan syair lagu yang penuh makna membawa kami ke dalam atmosfer budaya Jambi yang kental.

Menjelajahi Keindahan Alam Hutan Mangrove Pangkal Babu

Selanjutnya, kami diajak menjelajahi Hutan Mangrove Pangkal Babu. Desa Tungkal Satu, dengan panorama alamnya yang asri, menyambut kami dengan keramahan.

Di sini, kami disuguhkan dengan berbagai kegiatan menarik, seperti edukasi tentang manfaat hutan mangrove, penanaman bibit mangrove, dan wisata perahu menyusuri sungai.

Hutan Mangrove Pangkal Babu merupakan salah satu ekosistem penting di Desa Tungkal. Dengan luas areal sekitar 1.012 Ha. Hutan ini tidak hanya berfungsi sebagai habitat bagi berbagai flora dan fauna, tetapi juga sebagai penahan abrasi pantai dan pencegah pencemaran air laut.

Dilengkapi dengan berbagai fasilitas mulai dari panorama, menara pandang, kantin, gazebo, warung apung, parkiran, zona mangrove, zona edukasi, hingga zona flora fauna. Dibuka mulai 07.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Biaya masuk cukup mengeluarkan duit Rp 3.000 tempat wisata ini bisa diakses lewat kendaraan roda dua dengan waktu tempuh 20 menit dari Kuala Tungkal. Rekomendasi untuk dikunjungi baik weekend mau pun hari biasa.

Salah satu cara untuk menikmati keindahannya adalah dengan berpetualang melalui jalur air. Perjalanan dimulai dari Dermaga WFC Titian Tanggo Rajo.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini