HALONUSA - Sebanyak 2.900 warga di Kabupaten Limapuluh Kota, yang terdata dalam 1.103 Kepala Keluarga (KK), dilaporkan terdampak banjir dan longsor yang terjadi sepanjang Minggu 12 dan Senin 13 Mei 2024.
Jumlah ini kemungkinan akan meningkat karena sampai Selasa 14 Mei masih ada daerah yang terendam banjir.
“Hingga kemarin, sudah 2.900 warga atau 1.103 KK yang terdampak banjir dan longsor. Sebanyak 2.842 jiwa atau 1.076 KK di Kecamatan Harau dan 22 KK atau 58 jiwa di Kecamatan Lareh Sago Halaban,” ujar Kepala Diskominfo Limapuluh Kota Joni Amir dan Kepala BPBD Rahmadinol, Rabu.
Menurut Joni Amir dan Rahmadinol, banjir dan longsor yang terjadi sepanjang Minggu (12/5) dan Senin (13/5) telah menyebabkan 862 rumah di Limapuluh Kota mengalami kerusakan ringan.Selain itu, 7 unit sekolah dan satu tempat ibadah juga mengalami kerusakan. Semua data ini masih bersifat sementara.
Belum semua nagari terdampak bencana telah mengirim laporan kepada BPBD. Berdasarkan rapat yang dipimpin Sekkab Limapuluh Kota Herman Azmar sebagai Kepala Exx-Officio BPBD pada Senin (13/5), penanganan darurat banjir dan longsor di Limapuluh Kota dilakukan melalui masa tanggap darurat.
“Masa tanggap darurat ini ditetapkan selama 14 hari, mulai 12 Mei 2024 hingga 25 Mei 2024,” kata Rahmadinol. (*)
Editor : Heru C