Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius, dalam sambutannya mengapresiasi Wardah yang telah berkontribusi dalam memberikan inspirasi kepada para guru di Sumbar melalui WIT.
Ia memotivasi para guru untuk menjadikan diri mereka sebagai sumber inspirasi yang dapat membangun karakter para siswa melalui pendidikan.
"Selain mengutamakan ilmu dalam belajar seorang guru itu juga harus mengedepankan adab, seperti menanamkan dari diri kita sendiri yang sebagai guru untuk tidak mengeluarkan kata Bodoh kepada anak yang masih tengah belajar," ungkapnya.
Menurutnya hal itu sangat amat penting untuk diperhatikan, karena dengan begitu seorang guru sudah bisa mengurangi pembentukan stigma negatif terhadap anak-anak.
Dewi Sandra, salah satu tokoh inspiratif dalam acara ini, menyoroti kehormatan dalam profesi guru dan kebutuhan untuk kembali memperhatikan nilai-nilai adab dan karakter dalam pendidikan. Ia menegaskan peran krusial guru dalam mentransmisikan nilai-nilai ini kepada generasi muda.
Selanjutnya, Ketua TP PKK Sumbar, Harneli Mahyeldi menekankan kolaborasi antara orang tua dan guru dalam membentuk karakter anak di era digital ini."Sebagai guru pertama, peran orang tua sangatlah penting dalam membimbing anak-anak menuju kedewasaan," sebutnya.
Menariknya di acara ini Yusma Elda selaku alumni WIT turut membagikan pengalamannya. Di mana ia berhasil menciptakan metode pembelajaran kreatif untuk siswa generasi Z. Dengan inovasi ini, ia mampu membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan interaktif.
"Dengan semangat yang berkobar, Wardah Inspiring Teacher 2023 telah membuka lembaran baru dalam upaya memajukan dunia pendidikan. Para guru bukan hanya menjadi pendidik, tetapi juga pelopor perubahan dan inspirasi bagi generasi mendatang," tutupnya. (*)
Editor : Redaksi