HALONUSA.COM - Memasuki bulan Ramadhan tentunya banyak tradisi adat yang biasa dilakukan seperti Balimau dan Malamang, khususnya bagi daerah Sumatera Barat (Sumbar) dan sekitarnya.
Khusus untuk tradisi Malamang yang juga biasa dilakukan saat menyambut bulan Ramadhan, ternyata juga menjadi tradisi kegiatan pada waktu lainnya. Kira-kira kapan saja ya?
Sebelum mengetahui kapan saja tradisi Malamang dilakukan selain saat menyambut datangnya bulan Ramadhan tersebut, simak dulu informasi terkait penjelasan singkat dari Malamang itu sendiri.
Terlampir juga cara dan tips Malamang yang jika ada kesempatan, bisa kamu lakukan sendiri dan mengajak beberapa orang berkumpul bersama dalam pembuatannya sebagai proses mempererat tali silaturahmi.
Berikut penjabaran terkait tradisi Malamang yang biasa dilakukan oleh warga Sumbar dan sekitarnya, kemudian informasi penjelasannya hingga cara serta tips pengerjaannya berdasarkan rangkuman Halonusa.
Mengenal Tradisi Malamang
[caption id="attachment_30538" align="alignnone" width="784"]
Foto menunjukkan proses pembakaran Lamang (Lemang) di Padang, Sumatera Barat. Lamang terbuat dari bahan seperti beras ketan, santan kelapa. Kemudian alat untuk memasaknya membutuhkan daun pisang, batang bambu yang terpotong berukuran satu sentimeter.[/caption]
Malamang adalah kegiatan membuat sebuah kuliner yang diberi nama lamang, merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Minangkabau saat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Lamang ini sendiri adalah makanan yang terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan dan bumbu lainnya dan dimasak menggunakan bambu yang agak besar.
Biasanya, lamang akan disuguhkan kepada tamu yang datang ke rumah untuk bersilaturahmi sebelum masuknya bulan suci Ramadhan. Namun ternyata, juga dilakukan pada hari lainnya.
Seperti menjelang Lebaran Idul Fitri, karena saat itu akan sangat ramai sanak saudara yang berkunjung dan Lamang akan disuguhkan sebagai salah satu makanan dengan beberapa variasi, seperti lamang hitam dan lamang kundua.
Editor : Redaksi
