Sekarang, perawatannya sudah tak diperhatikan lagi hingga memunculkan tanaman liar di teras dinding. Sehingga, Masjid MIR Mahmood Shah tidak bisa dijadikan sebagai tempat ibadah lagi tapi masih layak dilakukan kunjungan wisata religi.
2. Masjid Al Badiya, Uni Emirat Arab
[caption id="attachment_50358" align="aligncenter" width="600"]
Masjid Al Badiya, Uni Emirat Arab (foto: wikipedia)[/caption]
Untuk diketahui, negara Uni Emirat Arab terkenal dengan bangunan masjid yang hanya memiliki kapasitas penampungan yang kecil. Berbeda dengan negara Arab-nya sendiri, yang dikenal memiliki masjid megah.
Salah satu masjid di Uni Emirat Arab bernama Al-Badiya yang hanya memiliki kapasitas penampungan hingga maksimal 70 jamaah saja, bahkan tinggi Masjid Al Badiya hanya 160 cm dengan visualisasi atap rendah.
Masjid Al Badiya yang terletak di Bukit Fujairah itu dibangun sejak tahun 1446 dan disebut sarat akan sejarah. Menurut Departemen Warisan Purbakala dengan Universitas Sydney, Australia pembangunannya menggunakan material bebatuan disekitar lokasi.
3. Masjid Batu Padang, Indonesia[caption id="attachment_45928" align="aligncenter" width="547"]
Masjid Batu di UNAND, Padang (foto: Instagram/agitafernanda)[/caption]
Masjid Batu Padang punya desain unik yang disekelilingnya dihiasi dengan bebatuan dan hanya berukuran 5×5 meter saja, peresmiannya dilakukan oleh Fakultas Pertanian Universitas Andalas pada 2014 silam.
Bahan bebatuannya terdiri dari bukit karang muntiang dengan arsitektur unik, dimana dindingnya merupakan batu besar yang dilapisi menggunakan perekat dari semen.
Editor : Redaksi
