Sadakah Limau Tradisi Unik dari Kinari Solok dalam Menyambut Ramadhan 2023, Simak Penjelasannya 

×

Sadakah Limau Tradisi Unik dari Kinari Solok dalam Menyambut Ramadhan 2023, Simak Penjelasannya 

Bagikan berita
Tradisi sadakah Balimau yang dilakukan oleh Nagari Kinari tahun 2016. (Foto: Facebook Pemerintah Nagari Kinari Kabupaten Solok)|Tradisi Sadakah Balimau yang dilakukan oleh Nagari Nagari tahun 2016 (foto: Facebook Pemerintah Nagari Kinari Kabupaten Solok)|
Tradisi sadakah Balimau yang dilakukan oleh Nagari Kinari tahun 2016. (Foto: Facebook Pemerintah Nagari Kinari Kabupaten Solok)|Tradisi Sadakah Balimau yang dilakukan oleh Nagari Nagari tahun 2016 (foto: Facebook Pemerintah Nagari Kinari Kabupaten Solok)|

HALONUSA.COM - Balimau adalah sebuah tradisi dan sudah jadi rutinitas yang dilakukan oleh warga setempat, khususnya yang berada di wilayah Suamtera Barat (Sumbar) dan sekitarnya.

Namun belakangan, karena adanya pergeseran budaya dari tradisi adat menjadi lebih modern, kebanyakan aktivitas Balimau hanya dilakukan dengan mandi bersama-sama ke suatu tempat wisata air. Tapi tahukah kamu, bahwa masih ada sebuah daerah di Sumbar yang sampai sekarang ini tetap mempertahankan tradisi Balimau tersebut, bukan seperti pemandian ke tempat wisata air pada umumnya. Pada artikel ini, Halonusa.com akan mengulas tradisi turun temurun Balimau jelang bulan Ramadhan dari sebuah Nagari dalam lingkup Kabupaten Solok, Sumbar yang bernama Kinari dengan kegiatan rutin Balimau tiap tahun. Kegiatan Balimau di Kinari, tidak hanya berbentuk aktivitas Balimau dengan pergi ke sebuah tempat wisata air saja. Lebih dari itu, ada pelemparan percikan air ke hadapan orang banyak yang bertempat di depan kantor Wali Nagari. Untuk diketahui, Balimau merupakan suatu tradisi nenek moyang turun temurun saja dan tidak ada kaitannya dengan agama tertentu. Namun, penerapannya seringkali bertepatan dilakukan jelang Ramadhan 2023. Tradisi tersebut, dimaksudkan untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadhan dan menjadi salah satu momen bebenah serta aktivitas bermaaf-maafan antara sesama keluarga hingga tetangga dan lainnya.

Tradisi Sadakah Limau di Kinari

[caption id="attachment_49542" align="alignnone" width="634"]Sadakah Balimau Tradisi Sadakah Balimau yang dilakukan oleh Nagari Nagari tahun 2016 (foto: Facebook Pemerintah Nagari Kinari Kabupaten Solok)[/caption] Kinari termasuk salah satu Nagari yang didalamnya ada 3 desa terpisah. Maka dari itu, masyarakat yang menghadiri tradisi tersebut berasal dari berbagai kalangan. Bahkan, terkadang juga kedatangan pihak rantauan. Orang di desa itu, menyebut istilah Mandi Balimau dengan kata 'Sadakah Limau' yang diawali dengan beberapa pergelaran adat seperti penampilan randai, silat dan tari piring hingga membunyikan alat musik talempong di hadapan khalayak ramai. Cukup banyak persiapan yang dilakukan warga Kinari tersebut sebelum hari H jelang Ramadhan, maka dari itu akan ada pembentukan beberapa panitia yang mengatur penyelenggaraan agar berjalan lancar. Tidak hanya itu, para peserta juga mengenakan pakaian adat khas. Tahun ini, jika Sadakah Limau digelar sehari jelang Ramadhan yang jatuh pada 22 Maret 2023 sore, maka persiapan sudah dilakukan sejak 10 Maret lalu. Alur Sadakah Limau di Kinari Pertama, warga Nagari yang terdiri dari 3 desa itu berkumpul di depan kantor Wali Nagari sekitar pukul 16.00 WIB pada 22 Maret 2023. Selanjutnya, ada penampilan silat dan randai yang dilakukan oleh beberapa peserta menggunakan baju adat khas. Bahkan, jika ada suatu acara berupa penyambutan warga Kinari yang merantau ke luar Sumbar, akan dihadirkan tari gelombang oleh muda-mudi dan dengan sigapnya berpakaian megah layaknya perempuan Minang yang duduk di pelaminan. Selanjutnya, ada penyampaian sepatah dua patah kata oleh Wali Nagari dan petinggi adat lainnya serta para panitia. Kegiatan pun masi berlanjut dengan penampilan muda-mudi Kinari seperti tari piring, silat hingga beragam penampilan adat yang lain. Biasanya, para peserta telah mempersiapkan pertunjukan tersebut dengan melakukan latihan selama waktu bulan-bulan berikutnya. Bahkan, ada sistem kemenangan dari masing-masing penampil dan akan membuat mereka semakin semangat untuk berkarya. Rangkaian kegiatan tersebut, akhirnya diakhiri dengan tradisi Sadakah Limau. Alurnya yaitu, salah seorang petinggi adat mencipratkan air yang dicampur limau ke hadapan banyak orang disertai aktivitas bagi-bagi uang koin untuk anak-anak. Itulah rangkaian alur tradisi sadakah Limau yang biasa dilakukan oleh Nagari Kinari, Kabupaten Solok dan tidak hanya berupa mandi biasa dengan bepergian ke salah satu tempat wisata air. Bagaimana dengan daerahmu? (*) Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini