[caption id="attachment_48195" align="alignnone" width="655"] Memorial Perang Belasting (foto: Bukittinggiku)[/caption]
Monumen yang bertuliskan 'Perlawanan Rakjat Menentang Kolonialisme Belanda 15 Djuni 1908' tersebut adalah salah satu memorial dari Perang Belasting, sejak 15-16 Juni 1908 lalu.
Motif perang tersebut, terjadi karena masyarakat melawan pajak yang ditetapkan Hindia Belanda. Akibatnya marsose pun dikirim oleh kolonial, hingga jatuhkan banyak korban jiwa.
3. Tugu Pahlawan Tak Dikenal
[caption id="attachment_48196" align="alignnone" width="654"] Tugu Pahlawan Tak Dikenal (foto: Bukittinggiku)[/caption]
Ya betul memang namanya adalah Tugu Pahlawan Tak Dikenal, letaknya di seberang taman monumen Bung Hatta yang dirancang oleh seniman Huriah Adam bersama suaminya, Ramudin menurut buku Muda Tjipta karya Nefo.
Visualnya berupa patung prasasti sedang memegang pedang yang aslinya adalah bendera, namun tersambar petir. Ada tulisan sajak terpahat pada tugu tersebut, berikut bunyinya:"Mati luhur tidak berkubur, memutuskan jiwa meninggalkan nama. Menjadi awan di angkasa. Menjadi buih di lautan, semerbak harumnya di udara."
4. Taman Monumen Bung Hata
[caption id="attachment_48197" align="alignnone" width="648"] Taman Monumen Bung Hata (foto: Bukittinggiku)[/caption]
Editor : Redaksi