9 Film Indonesia tentang Budaya Minangkabau, Ada yang Syuting Langsung di Sumbar

×

9 Film Indonesia tentang Budaya Minangkabau, Ada yang Syuting Langsung di Sumbar

Bagikan berita
Istano Basa Pagaruyung terletak di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat yang saat ini dikenal masyarakat sebagai museum dan objek wisata. Istana Pagaruyung yang asli dibangun di atas Bukit Batu Patah. Fungsi Rumah Gadang Sebagai Manifestasi Kehi
Istano Basa Pagaruyung terletak di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat yang saat ini dikenal masyarakat sebagai museum dan objek wisata. Istana Pagaruyung yang asli dibangun di atas Bukit Batu Patah. Fungsi Rumah Gadang Sebagai Manifestasi Kehi

2. Merantau

[caption id="attachment_47650" align="alignnone" width="711"]Merantau Poster film Merantau. (Foto: Youtube All in one frames)[/caption]

Seperti yang diketahui, orang Minang memang identik dengan aktivitas Merantau ke daerah lain yang bertujuan sebagai alasan pekerjaan guna menjalani kehidupan baru atau sekedar mencari pengalaman.

Lokasi syuting Merantau berada di dua tempat yakni Bukittinggi dan Jakarta dengan memakan waktu hampir satu tahun, perilisan perdananya di Bioskop sudah dilakukan sejak 6 Agustus 2009 yang bergenre drama laga selama 2 jam 14 menit.

Menceritakan tentang pemuda Minang yang pergi merantau untuk menyelamatkan dirinya dari perdagangan budak, dimana ia mahir dengan kemampuan beladiri yang merupakan salah satu budaya lokal daerah Sumbar yaitu Silat.

3. Negeri 5 Menara

[caption id="attachment_47651" align="alignnone" width="661"]Negeri 5 Menara Poster film Negeri 5 Menara. (Foto: Istimewa)[/caption]

Sama seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, film Negeri 5 Menara juga diangkat dari novel karya Ahmad Fuadi dan mulai melakukan shooting di Maninjau Kabupaten Agam Sumatera Barat pada 13-17 September 2011.

Negeri 5 Menara mengisahkan tokoh Alif dengan cita-cita besarnya untuk merantau dan pergi dari Minang, segala usaha serta perjuangan Alif beserta kesehariannya dengan teman sekawan juga turut disorot sebagai narasi alurnya.

Sementara, konsep budaya Minang yang ditampilkan yaitu dengan pelataran aktivitas mereka sehari-hari. Banyak sekali plot yang mengangkat kebudayaan lokal, hal tersebut cukup mendukung peran Alif dalam memperjuangkan mimpinya.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini