Menurutnya, peran pemimpin yaitu M. Nur selaku Lurah Manggis sangat penting dalam penerapan hubungan yang sehat antar warga. Apalagi, terkait faham politik dari masing-masing individu.
Gaya kepemimpinan Pak Lurah M. Nur sebagai orang yang dituakan itu bersifat bijaksana dan turut menyebarkan nilai-nilai kebaikan, melalui difat dan perilakunya yang juga jadi cerminan masyarakat.
Hubungan erat antara pemimpin dan yang dipimpin adalah kunci suksesnya sebuah hubungan sosial, meskipun banyak pihak memiliki cara pandang berbeda dalam segala aspek, termasuk politik sendiri.
Kelurahan Manggis Ada Kembaran?
Tidak hanya di Bukittinggi, Sumatera Barat, bahkan penamaan tersebut juga digunakan sebagai nama desa di Jambi yang memiliki Kode Wilayah Administrasi 15.08.11.1001 dan Kode POS 37211.
Kelurahan Manggis masuk dalam kawasan Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo yang luas wilayahnya 4.659,00 km² dengan jumlah 17 distrik menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) 2022.
Untuk penamaan Kelurahan tersebut bagi daerah Jambi sendiri, hingga artikel ini dipublikasikan, belum terdata informasi terkait asal-usul nama Manggis di Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo itu.
Selain itu, sebuah desa di Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur juga bernama Manggis. Bahkan, asal-usul daerahnya jadi cerita turun temurun di masyarakat.Konon, dulunya ketika perang Diponegoro tahun 1825-1830 sang pangeran ditangkap dan membuat anak buahnya bercerai berai hingga melarikan diri untuk meneruskan perjalanan demi keamanan.
Ada yang datang ke arah Timur dan menemukan kawasan hutan lebat untuk beristirahat, saat itu lah mereka menemukan banyak buah Manggis tumbuh hingga memberi penamaan pada wilayah itu.
Sama seperti di Jawa Timur, Desa Manggis di Sumatera Utara juga punya asal usul, dimana terdapat banyak hasil bumi di sana yang disebut milik salah seorang bersuku Melayu dan keturunan raja.
Editor : Redaksi
