Asal Usul Nama Daerah 2x11 Enam Lingkung di Padang Pariaman, Sumatera Barat

×

Asal Usul Nama Daerah 2x11 Enam Lingkung di Padang Pariaman, Sumatera Barat

Bagikan berita
Salah satu sekolah di wilayah 2x11 Enam Lingkung di Sumbar. (Foto: SMAN 1 2x11 Enam Lingkung)
Salah satu sekolah di wilayah 2x11 Enam Lingkung di Sumbar. (Foto: SMAN 1 2x11 Enam Lingkung)

Masing-masing wilayahnya tentu memiliki pembatasan, dimana sejak tahun 1988 dari total 43 desa yang ada, telah berkembang pemekaran yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

Kecamatan 2x11 Enam Lingkung sendiri yang seluas 1.332,51 km² terdata mencakup sebanyak 462,125 jiwa pada update informasi dari Wikipedia pada 2022 silam.

Kebanyakan penduduk 2x11 Enam Lingkung berasal dari suku Sikumbang, Tanjung, Panyalai dan Guci yang juga aktif merantau ke daerah lain. Baik laki-laki atau pun perempuan, seperti orang Minang pada umumnya.

Sementara penduduk aslinya disebut berasal dari Pariangan Padang Panjang dan mata pencarian utamanya adalah bertani serta pembibitan ikan air tawar, menurut portal Suluah.

Menurut Suluah, warga 2x11 Enam Lingkung memiliki minat cukup rendah terhadap pendidikan. Sehingga hanya ada 58 SD negeri, 5 SLTP negeri dan 1 swasta, 2 SLTA negeri dan 2 swasta saja di sana.

Kenapa Dinamai 2x11 Enam Lingkung?

Penamaan daerah tersebut didasarkan dari 2 kelompok yang memiliki perbedaan sistem kekuasaan adat, di mana jumlah suku masing-masingnya bertotal sebanyak 11.

Kelompok tersebut terbagi dari berdasarkan 5 nagari yaitu Sicincin, Kayutanam, Kapalo Hilalang, Guguak dan Anduriang. Di mana Sicincin dan Kapalo Hilalang, adalah kelompok pertama.

Sicincin punya 5 suku dan Kapalo Hilalang 6 suku dengan jumlahnya adalah 11 sebagai kelompok pertama.

Begitu pula dengan jumlah suku di kelompok kedua yang juga bertotal 11 dari daerah Kayutanam (3 suku), Anduriang (4 suku) dan Guguak (4 suku).

Sementara untuk keterangan enam lingkung adalah sebuah wilayah yang melingkupi 6 nagari saat itu yaitu Pakandangan, Parik Malintang, Toboh Ketek, Pakan Baru (aslinya Sungai Asam dan Lubuak Pandan), dan Koto Tinggi.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini