Suharyono muda yang saat itu hanya setinggi 163 sentimeter dinyatakan langsung gagal dan ia kembali ke rumahnya.
"Seminggu setelah itu, saya lihat kok antriannya tambah ramai. Saya lihat, ternyata syarat tingginya sudah dikurangi menjadi 163 sentimeter," katanya.
Melihat adanya peluang, Suharyono muda langsung mengikuti seleksi tersebut dan mengambil jalur Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).
"Setelah mengikuti berbagai macam seleksi, akhirnya saya dinyatakan gagal pada seleksi terakhir," katanya.
Awal Kesuksesan
Setelah setahun berlalu, kesempatan untuk menjadi anggota Polri kembali dibuka pada tahun 1087.
Suharyono muda kembali mendaftarkan diri sebagai seorang anggota Polri, tetapi bukan melalui jalur Akabri seperti sebelumnya."Karena di Akabri pernah gagal kan, saya coba mengambil jalur Bintaranya dan ternyata lolos," tuturnya.
Lolosnya Suharyono muda sebagai seorang personel Kepolisian berpangkat Sersan Dua merupakan sebuah awal dari kariernya sebagai perwira Kepolisian.
"8 bulan dinas, ada kesempatan untuk mengikuti tes Akabri lagi dan saya coba daftar ternyata saya lolos pada tahun 1989 itu," katanya.
Setelah mengikuti pendidikan selama 4 tahun sebagai seorang Taruna, Suharyono akhirnya lulus pada tahun 1992 dan dinyatakan sebagai Adhi Makayasa atau lulusan terbaik.
Editor : Redaksi