Mairizon mengatakan, prioritas yang dimaksud adalah seperti kerawanan pohon tumbang, terutama di pusat kota.
"Itu yang kami utamakan, memang jalan utama kami fokuskan. Namun tak ada batasan jalan pusat kota atau pinggir kota, mana yang prioritas itu yang kami dahulukan," katanya.
Tidak hanya persoalan pohon tumbang, hujan deras yang terjadi di Kota Padang juga mengakibatkan meningkatnya volume sampah.
"Kalau meningkatnya sampah berbanding lurus dengan jumlah penduduk, tidak ada bedanya dengan hujan, hanya perilaku masyarakat yang perlu diubah," katanya.
Mairizon meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan meletakkan di tempat yang sudah disiapkan.
"Nanti dijemput oleh betor yang telah disediakan pemerintah melalui dana pokok pikiran (pokir) anggota DPRD, sekarang kebanyakan masyarakat banyak yang kucing-kucingan dengan petugas sampah, itu masalahnya," imbuhnya.
Kemarau BasahKepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sakimin mengatakan, secara umum Indonesia sudah masuk musim kemarau.
"Cuma identifikasinya itu kemarau basah, jadi memang kemarau tapi masih banyak hujan," kata Sakimin.
Di saat bersamaan, kata Sakimin, saat ini masih ada fenomena global yang dinamakan La Nina Lemah dan tersebut masih berlangsung.
Editor : Redaksi