Dendangan saluang sendiri berisikan pesan, sindiran, dan juga kritikan halus.Dendangan tersebut dapat mengembalikan ingatan si pendengar terhadap kampung halaman ataupun terhadap kehidupan yang sudah, sedang, dan akan dijalani.
Selain keunikan-keunikan yang terdapat pada kesenian dan alat musik ini, ada satu hal yang tak kalah uniknya, yaitu gaya memainkan saluang ternyata berbeda-beda.
Setiap daerah di Minangkabau memiliki cara tersendiri dalam hal meniup saluang. Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan sendiri cara meniup saluang. Hal inilah yang menyebabkan keragaman gaya meniup dan memainkan saluang.
Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah adalah nama daerah sekaligus nama gaya dalam meniup saluang.
Gaya Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu.Ratok Solok dari daerah Solok menjadi gaya yang paling sedih di telinga. Ada pun judul-judul lagu saluang yang banyak dikenal di masyarakat Minangkabau, antara lain: Padang Magek, Ratok Koto Tuo, Ratok Solok, Muaro Labuah, Lubuak Sao, Ambun Pagi dan lain-lain.
Seperti yang telah disebutkan bahwa alat musik ini tergolong alat musik seruling. Namun berbeda dengan jenis alat musik seruling lainnya, saluang ‘lebih rumit’ pembuatannya.
Editor : Redaksi