HALONUSA.COM - Fenomena Astronomi langka akn terjadi hari ini, Selasa (14/06/2022) dan bisa disaksikan dengan mata telanjang.
Fenomena ini terjadi ketika Bulan Purnama atau Bulan Baru terjadi di dekat jarak terdekat Bulan dengan Bumi, perigee-nya, sering disebut Supermoon Seperti dikutip dari situs resmi Jet Propulsion Laboratiry NASA, peristiwa supermoon adalah fenomena antariksa di mana bulan berada dalam keadaan penuh dengan kondisi yang lebih terang, lebih besar dari bulan purnama biasa dan terasa lebih dekat dengan Bumi.
Periode Juni-Juli 2022 Bulan purnama bulan Juni akan tampak lebih besar dan terang dari biasanya. Itu karena bulan purnama Juni akan menjadi yang pertama dari dua supermoon berturut-turut, atau bulan purnama yang mengorbit dalam 90% dari pendekatan terdekatnya ke Bumi – titik yang dikenal sebagai perigee dalam astronomi.
Supermoon dapat muncul lebih besar dan hingga 16% lebih terang di langit daripada rata-rata bulan purnama, menurut timeanddate.com.
Secara spesifik, superbulan bisa merupakan bulan purnama atau bulan baru, yang jaraknya dengan Bumi sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan Bumi.
Pada saat fenomena supermoon terjadi, bulan terlihat lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometerMengutip dari website resmi Edukasi Sains Antariksa (LAPAN/BRIN), fenomena ini akan terjadi pada:
Selasa, 14 Juni 2022 Pukul 18.51 WIB/ 19.51 WITA/ 20.51 WIT (Pada Jarak 357.368 Km).
Hampir di seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan fenomena supermoon ini. Supermoon Terakhir Tahun Ini Supermoon berikutnya, juga disebut Buck Moon, terbit pada Rabu, 13 Juli. Bulan purnama Juni akan menjadi bulan purnama terendah tahun 2022, dengan bulan terbit hanya 23,3 derajat di atas ufuk selatan pada awal 15 Juni bagi pengamat di Washington, D.C., kata NASA.
Itu karena menjelang titik balik matahari musim panas pada 21 Juni. Bulan purnama adalah salah satu peristiwa pengamatan bintang yang paling mudah untuk diamati dan target yang bagus bagi para astronom amatir yang baru mulai mengamati dengan teropong atau teleskop.
Editor : Redaksi