"Sejak bilo ado uang rundo siko bang? (Sejak kapan ada uang ronda disini bang?)," kata si perekam.
Pengunjung lainnya yang laki-laki juga menyahut, "Kalau ado, bara lo uang rundonyo?."
("Kalau ada, berapa pula uang rondanya?") tanya pengunjung tersebut.
Lantas kedua pemuda itu menjawab, "Limapuluh ribu", ujarnya.
Karena mendapat penolakan dari pengunjung, si pemuda itu pun menurunkan nominal uang yang dimintanya.
"Agiah lah 20-ribu (kalau gitu 20-ribu)," ucap si pemalak.
Tak lama kemudian, si pemalak pun menyadari aksinya direkam oleh pengunjung perempuan.Pelaku pun marah-marah hingga mengeluarkan kalimat berupa ancaman kepada pengunjung tersebut.
Dinilai Biasa
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Padang, Eri Sendjaya mengatakan bahwa aksi pemalakan bisa terjadi oleh siapa saja, dimanapun serta kapan saja.
Editor : Redaksi