Profil Perempuan Penabrak Polres Pematang Siantar hingga Luluh Lantak, Gagal di Pernikahan dan Hina Agama Lain

×

Profil Perempuan Penabrak Polres Pematang Siantar hingga Luluh Lantak, Gagal di Pernikahan dan Hina Agama Lain

Bagikan berita
Kondisi ruang SPKT Polres Pematang Siantar usai ditabrak oleh seorang perempuan berinisial FAM. (Foto: Dok. Istimewa)
Kondisi ruang SPKT Polres Pematang Siantar usai ditabrak oleh seorang perempuan berinisial FAM. (Foto: Dok. Istimewa)

Ditelusuri Halonusa.com, pada saat di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), FAM sempat pindah karena menghina patung dewa agama Budha yang berada di sekolahnya.

Pada tahun 2009, dia sempat mengalami kecelakaan dan dua tahun setelah peristiwa tersebut, pelaku mulai bertingkah tidak wajar.

Pada tahun 2014, pelaku masuk ke Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), namun hanya bertahan satu semester lantaran tak mampu mengikuti pelajaran.

Setelah keluar, pelaku sempat mencoba peruntungan dengan berjualan tas secara online selama satu tahun. Tahun 2015, dia kembali kuliah di UISU dengan jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan lulus tahun 2019.

Pada tahun 2019 pula, pelaku menikah dengan seseorang bernama Rudi Faisal yang merupakan teman kuliahnya. Namun pernikahan tersebut tak bertahan lama lantaran dia mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan melaporkan mantan suaminya ke Polres Simalungun.

Kemudian, tahun 2019, dia masuk ke Pesantren An-Nur di Karang Bangun, namun hanya bertahan tiga bulan karena tak mengikuti peraturan pesantren.

Dia kembali menikah secara siri dengan pria bernama Wigi Tri Guna, seorang jamaah tabligh asal Binjai, Sumut yang dijodohkan oleh temannya ketika berada di pesantren.

Selama menikah FAM mengikuti Wigi dan menetap di Binjai, namun karena tidak bekerja dan hanya berdakwah serta tak mampu menafkahi pelaku, Wigi menjual mobil milik FAM, hingga akhirnya mereka berpisah.

Setelah bercerai, Wigi kembali mengajak rujuk pelaku dengan syarat harus menikah kembali dengan seorang laki-laki yang berasal dari Pekanbaru yang dipilih langsung oleh Wigi Tri Nugraha.

"Keluarga tidak setuju, karena suami kedua memiliki pemahaman sedikit berbeda dengan orang tuanya dari aspek pemahaman agama," kata Irjen Panca.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini