Sejarah Cagar Budaya Menhir Anding di Kabupaten Limapuluh Kota

×

Sejarah Cagar Budaya Menhir Anding di Kabupaten Limapuluh Kota

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Menhir Anding di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar) |Tahta batu di Situs Menhir Anding I (FOTO: Dok. BPCB Sumbar:2017)
Sejarah Cagar Budaya Menhir Anding di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar) |Tahta batu di Situs Menhir Anding I (FOTO: Dok. BPCB Sumbar:2017)

Dalam penelitian (ekskavasi) yang pernah dilakukan terhadap beberpa situs Menhirik di Kabupaten 50 Koto, ternyata ditemukan juga kerangka manusia yang berasosiasi dengan menhir.

Masyarakat kemudian beranggapan bahwa situs menhir merupakan situs pemakaman (kuno).

Deskripsi Arkeologis

Awalnya situs ini ditemukan 17 buah menhir tidak berhias yang terbuat dari batu tufa dan andesit, saat sekarang tersisa 11 buah menhir yang pesebarannya dalam radius 6x 6 meter.

Dari 11 menhir, 8 diantaranya sudah rebah, dan 3 buah masih berdiri, menhir yang berukuran paling besar dilengkapi dengan alas yang menyerupai berbentuk tahta batu, dengan ukuran tinggi 280 cm, lebar bagian tengah 130 cm, dan tebal 85 cm.

[caption id="attachment_22675" align="aligncenter" width="600"]Tahta batu di Situs Menhir Anding I (FOTO: Dok. BPCB Sumbar:2017) Tahta batu di Situs Menhir Anding I (FOTO: Dok. BPCB Sumbar:2017)[/caption]

Batu menhir ini oleh penduduk setempat juga disebut sebagai batu Mambang Diawan yang sekaligus merupakan tanda batas wilayah antara Anding dengan Koto laweh.

Menhir-menhir lainnya, baik yang sudah roboh maupun yang masih berdiri berukuran kecil pendek-pendek, yang umumnya memiliki ketinggian kurang dari 1meter, untuk kondisi situs dalam kondisi terawat.

Fungsi

Fungsi awal : Pemujaan

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini