Dalam masa prasejarah menhir merupakan sarana pemujaan yang sering dihubungkan dengan aktivitas bercocok tanam.
Dalam penelitian (ekskavasi) yang pernah dilakukan terhadap beberapa situs Menhirik di Kabupaten Lima Puluh Kota, ternyata ditemukan juga kerangka manusia yang berasosiasi dengan menhir.
Masyarakat kemudian beranggapan bahwa situs menhir merupakan situs pemakaman (kuno).
Deskripsi Arkeologis
Situs ini berada di dalam kebun penduduk milik Kartini, dan sekarang sudah diberikan kepada Nita (Suku Melayu) Di dalam situs ini terdapat 13 buah menhir, 3 buah diantaranya masih berdiri dan 10 buah sudah dalam posisi roboh.
Menhir tertinggi yang berada di sebelah ujung barat berukuran tinggi 190 cm, tebal 30 cm, dan lebar 60 cm.
Menhir ini berbentuk lengkung lancip di bagian ujung atas.Menhir kedua berukuran tinggi 120 cm, tebal 20 cm, dan lebar 30 cm, sedangkan menhir ketiga berukuran tinggi 90 cm, tebal 17 cm, dan lebar 28 cm.
Adapun sepuluh buah menhir yang rebah rata-rata berukuran panjang 2 meter, tebal 35 cm, dan lebar 40 cm
Fungsi
Editor : Redaksi