Sejarah Cagar Budaya Kompleks Megalit Bukit Tinjauan di Kabupaten Limapuluh Kota

×

Sejarah Cagar Budaya Kompleks Megalit Bukit Tinjauan di Kabupaten Limapuluh Kota

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Kompleks Megalit Bukit Tinjauan di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar)|Batu dakon di Bukit Tinjauan (FOTO: Dok. BPCB Sumbar 2017)|
Batu Bergores di Bukit Tinjauan (FOTO: Dok. BPCB Sumbar 2017)|Lumpang batu di Bukit Tinjauan (
Sejarah Cagar Budaya Kompleks Megalit Bukit Tinjauan di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar)|Batu dakon di Bukit Tinjauan (FOTO: Dok. BPCB Sumbar 2017)| Batu Bergores di Bukit Tinjauan (FOTO: Dok. BPCB Sumbar 2017)|Lumpang batu di Bukit Tinjauan (

Di atas lereng Bukit Tinjauan ini terdapat lumpang batu, batu dakon dan batu bergores.

[caption id="attachment_22560" align="aligncenter" width="600"]Sejarah Cagar Budaya Kompleks Megalit Bukit Tinjauan di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar) Batu dakon di Bukit Tinjauan (FOTO: Dok. BPCB Sumbar 2017)[/caption]

Lokasi ini kemungkinan besar dahulunya difungsikan sebagai tempat melakukan upacara yang berkaitan dengan pertanian dan bercocok tanam di zaman Menhirik.

Menurut Iswandi (pemilik tanah), hingga tahun 1960-an lokasi ini masih dipakai sebagai tempat melakukan ritual atau upacara sebelum turun ke sawah dan setelah panen.

Deskripsi Arkeologis

Bukit ini lokasinya tidak jauh dari Bukit Parasi.

Di Bukit Tinjauan ini terdapat beberapa tinggalan Menhirik yang dibuat dari batu-batu monolit yang dipahat membentuk Lumpang, Batu Dakon.

[caption id="attachment_22561" align="aligncenter" width="600"]Batu Bergores di Bukit Tinjauan (FOTO: Dok. BPCB Sumbar 2017) Batu Bergores di Bukit Tinjauan (FOTO: Dok. BPCB Sumbar 2017)[/caption]

Kemudian adapula Batu Dakon yang berkonteks dengan Batu Lumpang, dan temuan yang menarik adalah adanya Batu Dakon yang berdampingan dengan Batu Bergores yang membentuk tanda ( ) dan bentuk manusia yang secara simbolik bermakna penolak bala.

Penolak bala yang dimaksud adalah berupa hama, musim kering dan segala bentuk bahaya terhadap lahan pertanian.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini