Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman

×

Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pa
Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pa

Syech Burhanuddin adalah seorang ulama yang menjadi tokoh penyebar agama Islam di Sumatera Barat.

Beliau lahir pada hari selasa 17 Safar 1026 H, pada waktu usia muda ia belajar agama pada ulama besar bernama Tuanku Yahyudin yang dikenal dengan Syech Madinah, seorang pedagang dari Hadramaut, yang juga sebagai murid dari Syech Ahmad Qushashi dari Madinah al-Munawarah.

Dalam usahanya mendalam mendalami syariat agam Islam, Syech Burhanuddin belajar kepada Syech Abdurrauf al-Fansuri di Singkel yang lebih dikenal dengan nama Teungku Syiah Kuala di Aceh.

Beliau masih kakak kelas dengan Syeck Madinah, kemudian Syech Burhanuddin mendalami agama di bidang Tasawuf yang bernama Thariqat Syatariyah, ilmu Tasawuf yang dikembangkan oleh Imam Kasthari.

Pada bulan safar 1066 H, beliau kembali ke kampong halaman dan mendirikan Surau di Tanjung Medan yang sekarang terkenal dengan sebutan Surau Gadang Syech Burhanuddin.

[caption id="attachment_22202" align="aligncenter" width="548"]Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]

Beliau telah berhasil mengembangkan agam Islam di kalangan masyarakat Sumatera bagian tengah dan pengaruhnya paling besar di kalangan masyarakat pedalaman.

Pada 10 Safar 1111 H (20 Juni 1704 M) beliau wafat dalam usia 84 tahun dan dimakamkan dalam kkompleks Makam Syech Burhanuddin di Ulakan.

Sampai akhir hayatnya beliau tidak beristri, sehingga kompleks makam ini berisi para murid dan para khalifahnya.

Dalam meneruskan ajaran yang dikembangkan oleh beliau, diangkatlah seorang khalifah” yang dipilih , melalui musyawarah dan mufakat diantara murid-murid Syekh Burhanuddin.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini