Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Padang Pariaman

×

Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Padang Pariaman

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Pad
Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Pad

Pilbox Jepang Pakandangan merupakan salah satu dari sekian banyak bangunan pertahanan yang dibuat oleh tentara pendudukan Jepang (1942-1945) di wilayah pesisir Barat Sumatera pada era Perang Dunia II.

[caption id="attachment_22174" align="aligncenter" width="600"]Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]

Pilbox ini diperkirakan dibangun pada masa akhir kekuasaan Jepang 1944-1945, dimana tentara kekaisaran Jepang sudah mulai bersifat defensif (mempertahankan daerah kekuasaan dari serangan Sekutu).

Deskripsi Arkeologis

Secara morfologis, Pilbox semacam bangunan pertahanan berbentuk boks (box) yang sebagian bangunannya terpendam di dalam tanah dan sebahagiannya berada di atas tanah.

[caption id="attachment_22173" align="aligncenter" width="600"]Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Pilbox Jepang Pakandangan di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]

Denah Pilbox ini bersegi banyak tak beraturan dengan penampang terpanjang 7 m x 5 m. Pilbox ini dilengkapi lubang ventilasi dan lubang intai yang menonjol di bagian atap/atas objek.

Fungsi

Fungsi awal : Bangunan pertahanan.

Fungsi sekarang : Dead monument.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini