Bangunan serambi terlihat cukup luas untuk menampung para tamu raja pada masa lalu.
Bangunan serambi berlantai kayu yang dilengkapi dengan beberapa tempat duduk.
Pintu rumah mengadopsi unsure arsitektural lokal dengan bentuk tinggi, pintu rumah masih dalam kondisi asli, termasuk pegangan pintu.
Pintu rumah menghadap ke arah utara (Jalan raya), pintu rumah memiliki ukuran lebih dari 2 m, bagian atas pintu dilengkapi dengan ornament berbentuk medali dan sulur-suluran yang juga berfungsi sebagai lubang ventilasi.
Jendela di Rumah Air Bangis berjumlha 12 buah yaitu 2 pada bagian depan, 5 pada samping kanan dan 5 pada samping kiri.
Jendela pada bagian depan juga dilengkapi dengan ornamen hias yang hampir sama dengan ornamen hias pada bagia atas pintu masuk rumah.[caption id="attachment_21794" align="aligncenter" width="615"] Sejarah Cagar Budaya Pengurus Masjid Nurul Yaqin di Kabupaten Pasaman Barat (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]
Ornamen berbentuk medali (unsur Belanda) dan suluran (unsure lokal) yang dilapisi oleh cat berwarna kuning.
Selain itu, pada bagian kolong rumah, khususnya tiang kolong juga menggunakan bahan kayu yang pada bagian bawahnya dilengkapi dengan batu sandi yang menjadi ciri khas bangunan tradisional di Minangkabau pada masa lalu.
Kolong rumah memiliki tinggi sekitar 1 m dari muka tanah, pada bagian depan rumah, terdapat anak tangga masuk yang menggunakan bahan semen.
Editor : Redaksi