Sejarah Cagar Budaya Kursi Rajo (Medan nan Bapaneh Bukik Batuang) di Kabupaten Pesisir Selatan

×

Sejarah Cagar Budaya Kursi Rajo (Medan nan Bapaneh Bukik Batuang) di Kabupaten Pesisir Selatan

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Kursi Rajo (Medan nan Bapaneh Bukik Batuang) di Kabupaten Pesisir Selatan (FOTO: BPCB Sumbar)
Sejarah Cagar Budaya Kursi Rajo (Medan nan Bapaneh Bukik Batuang) di Kabupaten Pesisir Selatan (FOTO: BPCB Sumbar)

Lokasi situs ini merupakan kebun rakyat, menurut masyarakat setempat menyebut dengan naman Kursi Rajo ini dipergunakan sebagai tempat sidang Penghulu nan Selapan ( Penghulu yang berjumlah delapan).

Menurut masyarakat setempat di lokasi ini dahulu dipakai sebagai tempat persidangan penghulu guna membahas dan memutuskan berbagai hal yang berkaitan dengan adat dan pemerintahan.

Selain itu menurut informasi dari masyarakat sekitar situs kursi rajo ini pada awalnya merupakan perkampungan masyarakat sebelum pndah ke lokasi lainnya tepatnya di Nagari Puluk-Puluk.

Deskripsi Arkeologis

Di lokasi situs ini sekarang terdapat tinggal tujuh tahta batu yang masingmasing membentuk dua deretan memanjang Barat Daya-Timur Laut.

Pada deret pertama berada di sebelah Barat Laut terdiri atas dua buah tahta batu. Deret kedua , di sebelah Tenggara, terdiri atas lima buah tahta batu.

Tahta batu yang berada di bagian paling Barat Daya pada deret pertama berhadapan letaknya dengan tahta batu di bagian paling Barat Daya pada deret kedua, dengan jarak sekitar tiga meter.

Tahta batu paling Timur Laut pada deret pertama berhadapan letaknya dengan tahta batu paling Timur Laut dari deret kedua. Jarak antara keduanya juga sekitar tiga meter.

Seluruh kursi batu berderet dan berhadapan letaknya ini berada pada sebidang lahan datar berdenah empat persegi panjang.

Kursi atau tahta batu ini sebetulnya hanya pasangan dari sebuah batu yang diletakkan mendatar di bagian depan serta sebuah batu lain yang ditegakkan di bagian belakangnya.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini