Pembangunan masjid direncanakan tahun 1921, dan baru berdiri tahun 1922 dg nama Masjid Batu.
Arsitektur bangunan ditiru dari Masjid Rao Rao di Kabupaten Tanah Datar.
Masjid baru difungsikan tahun 1935 untuk shalat Jum’at dengan alasannya, menghimpun masyarakat untuk menimbun halaman masjid dengan memakai ember.
Tanah timbunan diambil dari lapangan yang ada didekat masjid ini.
Bangunan Masjid berbentuk empat tingkat (puncak nan ampek), filosofinya melambangkan, Alim ulama, Cerdik pandai, Ninik mamak, Wali Nagari.
Pada tahun 1942 beranda depan diperbaiki karena gempa, bangunan ini di kerjakan oleh arsitek Padang.
Tiang yang berjumlah 5 buah memiliki filosofi yang berkaitan dengan Islam, yaitu rukun Islam dan jendela yang melambangkan rakaat shalatDeskripsi Arkeologis
Masjid mempunyai ruang utama, yang di dalamnya terdapat 5 buah tiang.
Masing-masing tiang berbentuk segi 8, bagian bawah segi 4, dan bagian atas segi 4 bertrap.
Editor : Redaksi