Sejarah Cagar Budaya Gedung Kompress Waringin di Kota Sawahlunto

×

Sejarah Cagar Budaya Gedung Kompress Waringin di Kota Sawahlunto

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Gedung Kompress Waringin di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Gedung Kompress Waringin di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Gedung Kompress Waringin di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)
Sejarah Cagar Budaya Gedung Kompress Waringin di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Gedung Kompress Waringin di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Gedung Kompress Waringin di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)

Penambangan Batu Bara, terutama tambang bawah tanah (underground) terkait erat dengan udara dan ventilasi tambang.

Udara menjadi vital dalam berbagai keperluan dalam penambagan bawah, baik sebagai pasokan oksigen pekerja, pengurai proses kimia tambang terutama dalam mengurai gas methan yang dapat saja meledak bila ada pemicu sepertipercikan api.

Untuk itu diperlukan sebuah sarana dan perlatan yang dapat memproduksi, mensuplai dan mendistribusikan udara ke dalam lubang tambang Batu Bara Ombilin di Sawahlunto.

[caption id="attachment_19886" align="aligncenter" width="601"]Sejarah Cagar Budaya Gedung Kompress Waringin di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Gedung Kompress Waringin di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]

Sekitar tahun 1920-an dibangun sebuah pusat produksi dan distribusi udara kebutuhan tambang degan nama Kompressor Gebouw di Waringin Lubang Panjang sekarang.

Setelah mengalami perbaikan besar (over hool) ditahun 1975 gedung kompres terus difungsikan hingga tahun 1980 an.

Setelah itu, Gedung Kompres dan mesin udaranya diparkir hanya dijadikan aset perusahaan dengan tetap melakukan pemeliharaan meski tidak dioperasikan.

Kemudian tahun 1990-an mesin-mesin udara di Gedung Kompres dilelang.

Deskripsi Arkeologis

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini