Di Batu Tanjung dikenal seorang ulama yang kiprahnya dalam mensyiarkan agama Islam Batu Tanjung telah menjadi ingatan kolektif masyarakat.
Sebagai ulama yang berjasa, hingga akhir hayatnyanya pun masyarakat tetap menaruh perhatian dan penghormatan pada makamnya.
Deskripsi Arkeologis
Makam telah dicungkup dengan ukuran 4x4 meter.
Di dalam cungkup terdapat dua buah makam yang menurut penduduk setempat adalah makam kakak beradik.
Salah satu tokoh yang dimakamkan disini bernama H. Muhammad Saleh, beliau yang mendirikan surau Bungo dan seorang alim ulama pada saat itu dikampung ini.
[caption id="attachment_19459" align="aligncenter" width="601"] Sejarah Cagar Budaya Makam Syekh H.M Saleh Batu Tanjung di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]Menurut masyarakat setempat beliau meninggal sekitar tahun 1789.
Makam pertama mempunyai nisan berupa batu menhir yang terdiri dari dua buah yaitu pada bagian kaki dan kepala menhir dengan orientasi arah utara-selatan.
Sedangkan makam yang kedua hanya mempunyai satu nisan pada bagian kepala. Di makam ini pada hari-hari tertentu selalu dikunjungi masyarakat untuk bernazar.
Editor : Redaksi