Sejarah Cagar Budaya Rumah Tinggal di Jl. Mandiangin 28 di Kota Bukittinggi

×

Sejarah Cagar Budaya Rumah Tinggal di Jl. Mandiangin 28 di Kota Bukittinggi

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Rumah Tinggal di Jl. Mandiangin 28 di Kota Bukittinggi ( FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Rumah Tinggal di Jl. Mandiangin 28 di Kota Bukittinggi ( FOTO: BPCB Sumbar)
Sejarah Cagar Budaya Rumah Tinggal di Jl. Mandiangin 28 di Kota Bukittinggi ( FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Rumah Tinggal di Jl. Mandiangin 28 di Kota Bukittinggi ( FOTO: BPCB Sumbar)

Sekarang hasil pemutakhiran data 2016 bangunan berganti nomor menjadi nomor 38 dan dimanfaatkan menjadi tempat Biro Umroh dan pelatihan survey darat (terestrial)

Deskripsi Arkeologis

Bangunan dengan arsitektur kolonial masih terlihat pada bagian gable, dinding, arch sholdered. Bangunan ini telah mengalami beberapa perubahan dibeberapa bagian seperti pintu masuk dan teras yang dibuat pada tahun 1990.

Bangunan ini terdiri dari ruang tamu, ruang tengah, dan 3 buah kamar tidur (2 buah berada di ruang ruang tengah dan 1 kamar berada di ruang tamu).

[caption id="attachment_18424" align="aligncenter" width="649"]Sejarah Cagar Budaya Rumah Tinggal di Jl. Mandiangin 28 di Kota Bukittinggi ( FOTO: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Rumah Tinggal di Jl. Mandiangin 28 di Kota Bukittinggi ( FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]

Pada tahun 1950-an di bangun sebuah dapur dan lorong untuk menghubungkan dapur dengan ruang utama.

Di bagian belakang bangunan rumah ini terdapat bekas pondasi bangunan, menurut pemilik rumah, pondasi tersebut merupakan rumah kayu yang dipergunakan sebagai rumah kusir bendi.

Pada saat itu kendaraan yang dipergunakan adalah bendi. Pada bagian atap terdapat ventilasi berbentuk jendela. Atap bangunan berbentuk limasan. Lantai bangunan berupa plesteran tanpa ubin tegel.

Fungsi

Sekarang menjadi tempat Biro Umroh dan pelatihan survey darat (terestrial).

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini