Kemungkinan bangunan ini tidak terlepas dengan keberadaan stasiun KA di bukittinggi yang dibangun sekitar awal tahun 1900-an.
Deskripsi Arkeologis
Rumah ini ditempati oleh keluarga Amiroeddin Dt. Simarajo, seorang pensiunan Perumka (PT KA). Rumah ini mempunyai gaya khas kolonial dengan tembok tebal dan pintu serta jendelanya dibuat oval.
[caption id="attachment_18381" align="aligncenter" width="506"] Sejarah Cagar Budaya Rumah Keluarga Amiroeddin di Kota Bukittinggi ( FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]
Atap bangunan terbuat dari genteng tanah yang belum pernah mengalami penggantian.
Interior rumah terbagi menjadi 8 bagian, yaitu ruang tamu, tiga buah kamar, ruang keluarga, dapur dan 2 kamar mandi.
Lingkungan sekitarnya berupa pemukiman yang cukup padat. Hasil pemutakhiran terbaru, dibarat bangunan (kiri bangunan) terdapat tambahan Cafe semi permanen.Fungsi
Dahulu Tempat Tinggal, fungsi sekarang menjadi penginapan.
Sumber: BPCB Sumbar
Editor : Redaksi