Sejarah Cagar Budaya Kompleks Kodim 0304/Agam di Kota Bukittinggi

×

Sejarah Cagar Budaya Kompleks Kodim 0304/Agam di Kota Bukittinggi

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Kompleks Kodim 0304/Agam di Kota Bukittinggi (Foto: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Kompleks Kodim 0304/Agam di Kota Bukittinggi (Foto: BPCB Sumbar)
Sejarah Cagar Budaya Kompleks Kodim 0304/Agam di Kota Bukittinggi (Foto: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Kompleks Kodim 0304/Agam di Kota Bukittinggi (Foto: BPCB Sumbar)

Kantor Kodim sendiri didirikan tahun 1889 dan pernah dipakai sebagai kantor KNIL Belanda. Pada masa perjuangan (1945-1947) pernah difungsikan sebagai Sekolah Opsir/kadet.

Selanjutnya, berturut-turut berfungsi sebagai markas Batalyon B/132, Kantor Korem 032, dan terakhir sebagai Kantor Kodim 0304/Agam.

Hasil pemutakhiran terakhir tahun 2016, terdapat salah satu bangunan (sebelumnya menjadi warung) yang masih termasuk bagian cagar budaya Kodim 0304 yang dihancurkan dan diganti tempat pencucian kendaraan bermotor.

Deskripsi Arkeologis

Kompleks bangunan Kodim terdiri atas Kantor Kodim, gudang (logistik dan amunisi), asrama Kodim, dan rumah dinas perwira.

Bangunan Kantor Kodim merupakan bangunan tembok dengan tambahan bangunan dari kayu di bagian depan dan beratap seng dengan bangunan utamanya terbagi menjadi 6 buah ruangan dengan ukuran bervariasi.

Bangunan gudang terdapat di sebelah selatan kantor Kodim, terdiri dari 2 buah deret bangunan tembok berukuran 30 x 8 m. Bangunan ini dibuat tahun 1883-1884, arah hadap ke selatan dengan 24 jendela berbentuk lengkung berukuran 1,80 x 1 m.

[caption id="attachment_18281" align="aligncenter" width="611"]Sejarah Cagar Budaya Kompleks Kodim 0304/Agam di Kota Bukittinggi (Foto: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Kompleks Kodim 0304/Agam di Kota Bukittinggi (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]

Dua buah pintu berada di bagian muka bangunan (di sisi barat dan timur) berbentuk lengkung berukuran 2,50 x 2 m. Di sebelah selatan bangunan gudang ini terdapat beberapa kompleks bangunan asrama, tetapi yang masih asli tinggal satu buah.

Sebelah barat dari asrama terdapat gudang amunisi yang berukuran 10 x 6 m dengan sebuah pintu masuk terbuat dari besi dan 2 buah jendela berbentuk lengkung.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini