[caption id="attachment_18263" align="aligncenter" width="594"] Sejarah Cagar Budaya Rumah Adat Engku Palo di Kota Bukittinggi (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]
Dalam masa penjajahan, penyebutan Engku Palo dapat disejajarkan dengan jabatan Regent atau Demang. Rumah ini dibangun tahun 1929.
Deskripsi Arkeologis
Letak rumah Adat Engku Palo berada satu kompleks dengan Lubang Jepang Kasiak. Rumah ini masih dalam kondisi yang baik.
Bangunannya terbuat dari tembok beratapkan seng dengan dua gonjong, ornamennya berbentuk lengkungan sebagai ciri khas arsitektur Belanda.
[caption id="attachment_18262" align="aligncenter" width="599"] Sejarah Cagar Budaya Rumah Adat Engku Palo di Kota Bukittinggi (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]
Di depan pintu masuk dihubungkan dengan tangga semen juga dengan lengkungan ciri khas bangunan kolonial.Kondisi saat ini rumah tersebut kosong dari tahun 2009, karena penghuni yang terakhir sudah meninggal dan anakanaknya merantau ke Jakarta.
Fungsi
Sebagai tempat tinggal, sekarang rumah kosong
Editor : Redaksi