Bekal jiwa kepemimpinan dan ilmu yang dimiliki tak disia-siakan. Ia tak hanya sibuk di bidang keilmuan tetapi turun langsung ke masyarakat seperti membantu pertumbuhan ekonomi hingga mengembangkan teknologi pertanian.
KH Ahmad dikabarkan juga kebal dengan peluru. Ia juga pemberani dan ditakuti lawan. Meskipun begitu, sosoknya sangat rendah hati dan tidak mau menonjolkan diri bahkan selalu berjuang tanpa pamrih.
4. Gele Harun Nasution
Gele Harun Nasution memang lahir di Lampung melainkan di Sibolga, Sumatera Utara, pada 6 Desember 1910. Namun sang ayah Harun Al-Rasyid Nasution, merupakan seorang dokter di Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
Kondisi perang yang dimulai setelah Indonesia merdeka seiring masuknya Belanda membuat Gele Harun terlibat langsung dalam pertempuran.Ia memimpin Angkatan Pemuda Indonesia (API) di Palembang kendati masih menjadi Ketua Mahkamah Tentara Sumatera Selatan yang diembannya sejak 1947.
Namun, Gubernur Jenderal Hindia Belanda (de facto), Hubertus van Mook, memperingatkan peringatan tentara RI, termasuk hakim militer, harus hengkang dari Palembang. Gele Harun memilih pulang ke Lampung, bergabung dengan API pimpinan Pangeran Mohammad Nur.
Atas dasar itu pada 5 Januari Gele Harun Nasution diangkat sebagai Kepala Pemerintah Darurat atau Pejabat Pelaksana Tugas Residen Lampung.
Editor : Redaksi