Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten Tanah Datar

×

Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten Tanah Datar

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten
Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten

Berdasarkan penelusuran arsip berupa foto lama bangunan stasiun Batu Tabal di KITLV Leiden (online), terdapat objek yang diperkirakan merupakan bangunan Stasiun Batu Tabal. Pada keterangan foto tercantum pertanggalan pengambilan gambar sekitar tahun 1935.

[caption id="attachment_17213" align="aligncenter" width="575"]Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar) Stasiun Batu Tabal (tanda panah)tahun 1935. Sumber KITLV Leiden (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]

Dahulunya stasiun ini difungsikan sebagai jalur kereta wisata dengan rute Solok-Danau Singkarak. Namun sekarang rute ini untuk sementara waktu tidak difungsikan.

Deskripsi Arkeologis

Secara umum bangunan memiliki orientasi arah selatan. Bangunan berdenah empat persegi panjang dengan ukuran panjang 23,6 m x lebar 4,8 m. Secara keseluruhan bangunan memiliki 3 (tiga) ruang.

[caption id="attachment_17214" align="aligncenter" width="485"]Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Batu Tabal di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]

Ruang I terdapat di barat dengan ukuran (p) 7,89 x (l) 4,8 m. Dinding pada ruangan ini berbahan kayu yang merupakan tambahan baru. Dahulunya bangunan difungsikan sebagai ruang tunggu penumpang kereta api dan tanpa dinding. Namun sekarang bangunan difungsikan oleh masyarakat sebagai kedai nasi.

Ruang II terdapat pada bagian tengah bangunan dengan ukuran (p) 9,53 m x (l) 4,8 m. Bangunan terbuat dari bata berspesi (tembok). Pada selatan bangunan terdapat terdapat dua buah pintu berbahan kayu dengan ukuran tinggi 2,3 m x lebar 1,05 m.sedangkan pada sisi selatannya terdapat dua buah jendela berukuran tinggi 2,53 m x lebar 1,36 m .

Ruang III terdapat pada sisi timur bangunan dengan ukuran (p) 6,18 m x (l) 4,2 m. Ruangan ini difungsikan sebagai ruang pelayanan jalur kereta api. Pada sisi timur bangunan terdapat sebuah gudang yang difungsikan sebagai bengkel kereta api. Bangunan berbahan dinding tembok dan beratap seng.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini