[caption id="attachment_17116" align="aligncenter" width="734"] Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Dt. Bandaro nan Kuniang di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]
Pengamatan tampak depan rumah gadang terlihat ukiran pada bagian panin, 1 (satu) pintu masuk pada bagian tengah, dan 4 (empat) buah jendela. Pada bagian atas pintu dan jendela terdapat tulisan arab. Pengamatan pada bagian samping, terlihat dinding anjuang yang dipenuhi ukiran dan masing- masing 3 (tiga) jendela pada anjuang sisi timur dan barat.
Pada bagian dalam rumah gadang ini, terlihat susunan 8 (delapan) buah tiang yang ditutupi kain kuning dan pada bagian atas tiang terdapat ukiran. Rumah gadang terdiri dari 4 (empat) bilik.
Loteng rumah gadang ini tidak sama tinggi. Demikian juga dengan lantai yang tidak sama tinggi. Pada bagian atas dinding dalam juga terdapat ukiran. Kondisi rumah gadang ini cukup terawat walaupun tidak lagi dihuni.
Namun degradasi kayu berupa kerusakan dan pelapukan banyak terjadi kayu rumah gadang. Serangan rayap dan lebah kecil terlihat pada dinding depan dekat pintu masuk rumah gadang. Atap ijuk pada bagian depan juga banyak yang lapuk dan ditumbuhi tumbuhan lumut dan tumbuhan pakis.
[caption id="attachment_17115" align="aligncenter" width="427"] Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Dt. Bandaro nan Kuniang di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]
Sementara atap ijuk pada bagian belakang sudah dilakukan penggantian pada tahun 2015. Orientasi pada bagian Selatan, 6 Gonjong dengan bahan atap ijuk. Tiang Tuo masih ada 7 Ruang , 2 Anjung.
Di bagian tangga berbahan tembok gonjong atap tangga, 3 anak tangga dibagian depan tengah, masing – masing 5 anak tangga pada sisi samping. Orientasi pada 4 Biliak, 3 Lanja, Bandua, Serambi dan juga pada ukiran dinding depan.
Editor : Redaksi