Rumah ini sekarang ditempati oleh ahli warisnya yang merupakan keturunan ke 4inggir Jalan Raya Sungayang. Bisa dengan kendaraan roda dua, roda empat
Deskripsi Arkeologis
Bangunan ini merupakan rumah hunian yang berarsitektur Kolonial dengan jendela dan pintu sangat tinggi dan berlengkung.
Denah berbentuk huruf L dengan ketebalan dinding ± 30 cm. Terdiri dari ruang tamu, ruang tengah, dapur, kamar mandi dan 3 buah kamar tidur. Sebagian lantai telah diganti dengan keramik, yaitu bagian ruang tengah, dapur dan 2 buah kamar tidur yang berada di bagian ruang tengah.
Lantai teras, ruang tamu dan kamar tidur yang berada di bagian ruang tamu masih asli dari bahan tegel polos warna abu-abu tanpa motif. Jendela telah diberi teralis dari besi yang dibentuk dengan motif flora (merupakan komponen baru). Seluruh kontruksi dinding terbuat dari batu kali berlepa kapur.
[caption id="attachment_17015" align="aligncenter" width="534"] Sejarah Cagar Budaya Rumah Dt. Binjo di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]
Di bagian halaman rumah terdapat sumur air yang dialirkan dengan selang ke kamar mandi yang berada di bagian belakang, sumur itu berfungsi hingga tahun 1990, setelah itu diganti dengan air PDAM.Sumur tersebut diberi dinding berbentuk persegi panjang dengan ukuran tinggi ± 30 cm, awalnya hanya ditutupi seng sekarang telah diberi penutup yang terbuat dari beton. Air sumur masih ada tetapi sudah tidak dialirkan lagi.
Pemilik rumah masih menyimpan barang-barang peninggalan Dt. Binjo yang berasal dari kolonial yang dipajang di ruang tamu, antara lain semacam dispenser dari bahan keramik yang berbentuk silindris, cangkir (tea set), lukisan kain streamin, lampu minyak, guci
Fungsi
Editor : Redaksi