Deskripsi Arkeologis
Secara arsitektur Masjid Saadah dan masjid rao-rao memiliki kemiripan, hal ini dikarenakan para tukang yang mengerjakan bangunan ini sama. Bangunan utama masjid berdenah bujursangkar.
Tiang masjid berjumlah 4 (empat) buah.Bahan bangunan masjid keseluruhan terbuat dari beton. Atap masjid berupa atap tumpang bersusun lima yang melambangkan 5 suku yaitu suku Bendang, Koto Anti, Piliang, Koto, Patapa. Pada bagian dalam masjid terdapat 4 tiang yang menurut penjaga masjid tiang tersebut tidak pakai besi sebagai penyangga tetapi menggunakan bambu sebagai penyangga. Pintu masuk pada masjid ini sebanyak 2 buah dan jendela 6 buah.
[caption id="attachment_16907" align="aligncenter" width="641"] Sejarah Cagar Budaya Masjid Sa’adah di Kabupaten Tanah Datar(Foto:BPCB Sumbar)[/caption]
Bangunan utama masjid lantainya masih berupa lantai semen biasa sedangkan lantai bagian luar/teras sudah diganti dengan lantai keramik berwarna putih. Pada bagian samping kiri masjid terdapat bangunan yang berfungsi sebagai tempat mengambil air wudu.
Bagian menara masjid memakai gonjong yang berjumlah 4 buah. Lantainya terbuat dari tegel dengan motif flora khas Belanda. Sekarang ini bagian sisi kiri (sisi sedang mengalami renovasi).Fungsi
Tempat Ibadah agama Islam
Sumber: BPCB Sumbar
Editor : Redaksi