Sejarah Cagar Budaya Medan Bapaneh Sitangkai di Kabupaten Tanah Datar

×

Sejarah Cagar Budaya Medan Bapaneh Sitangkai di Kabupaten Tanah Datar

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Medan Bapaneh Sitangkai di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar) |Sejarah Cagar Budaya Medan Bapaneh Sitangkai di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar)
Sejarah Cagar Budaya Medan Bapaneh Sitangkai di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar) |Sejarah Cagar Budaya Medan Bapaneh Sitangkai di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar)

Selain itu sampai sekarang medan bapaneh ini masih berfungsi sebagai tempat untuk mandi balimau, yaitu upacara menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan

Deskripsi Arkeologis

Situs ini merupakan medan nan bapaneh yang berada di tengah permukiman warga. Situs ini juga dijadikan lapangan bulutangkis.

Pada sisi Timur telah diberi pagar besi. medan bapaneh ini berupa susunan batu sandar yang semuanya berjumlah 17 (tujuh belas) buah, yang ditempatkan di sisi Barat 4 (empat) buah, di sisi Selatan 7 (tujuh) buah, dan sisi Timur 6 (enam) buah.

Batu sandar yang terletak di tengah-tengah pada sisi Timur berukuran lebih besar dari batu sandar lainnya yaitu tinggi 145 cm, dan lebar 132 cm.

[caption id="attachment_16866" align="aligncenter" width="478"]Sejarah Cagar Budaya Medan Bapaneh Sitangkai di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Medan Bapaneh Sitangkai di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar)[/caption]

Batu sandar ini bergambar rumah gadang dengan atap gonjong lima. Apakah gambar ini telah ada dari dahulunya atau dibuat kemudian? Hal itu belum diketahui secara pasti.

Pada sisi Utara terdapat undakan sebanyak 5 (lima) undakdengan undak tertinggi langsung berbatasan dengan dinding halaman Masjid Nurul A’la, undakan ini terbuat dari plesteran semen

Fungsi

Tempat Musyawarah

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini