Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Tuan Kadhi di Kabupaten Tanah Datar

×

Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Tuan Kadhi di Kabupaten Tanah Datar

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Tuan Kadhi di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Tuan Kadhi di Kabupaten Tanah Datar BPCB
Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Tuan Kadhi di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Tuan Kadhi di Kabupaten Tanah Datar BPCB

Basa empat Balai yaitu Bandaro di Sungai Tarab, Indomo di Saruaso, Mangkhudum di Sumanik, dan Tuan Gadang di Batipuh yang merupakan pembesar pemerintah pusat.

Dalam struktur pemerintahan kerajaan Pagaruyung, Rajo Tigo Selo atau Raja Tiga Sila, dibantu oleh orang besar atau Basa yang kumpulannya disebut Basa Ampek Balai, empat orang besar yang mempunyai tugas, kewenangan-kewenangan dan tempat kedudukan atau wilayah sendiri pada nagari-nagari yang berada di sekeliling pusat kerajaan, Pagaruyung.

Tuan Khadi berkedudukan di Padang Ganting dengan julukan Suluah Bendang Koto Piliang dengan tugas mengurusi masalah-masalah keagamaan dan pendidikan.

Deskripsi Arkeologis

Dalam kompleks makam ini terdiri dari 4 buah makam. Makam Tuan Kadhi berada di dalam cungkup perlindungan.

Orientasi makam mengarah Utara-Selatan.Nisannya berbentuk “antefiks” persegi panjang pipih dan lancip di bagian atas.

[caption id="attachment_16592" align="aligncenter" width="383"]Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Tuan Kadhi di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Tuan Kadhi di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]

Bahannya terbuat dari batu kapur dan berhias petikan ayat-ayat suci Alqur’an. Nisan bagian kaki berukuran tinggi 90 cm, lebar 38 cm, dan tebal 17 cm.

Pada nisan kaki dipahatkan surat Al-Fatihah.

Nisan bagian kepala berukuran tinggi 83 cm, lebar 29 cm, dan tebal 14 cm. Sekeliling kompleks makam dipagar dengan pagar kawat berduri

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini