Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Indomo di Kabupaten Tanah Datar

×

Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Indomo di Kabupaten Tanah Datar

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Indomo di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam (Ustano) Rajo Saruaso di Kabupaten Tanah Datar (Foto: PBCB Sumbar)
Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Indomo di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam (Ustano) Rajo Saruaso di Kabupaten Tanah Datar (Foto: PBCB Sumbar)

Dalam struktur pemerintahan kerajaan Pagaruyung, Rajo Tigo Selo atau Raja Tiga Sila, dibantu oleh orang besar atau Basa yang kumpulannya disebut Basa Ampek Balai, empat orang besar yang mempunyai tugas, kewenangan-kewenangan dan tempat kedudukan atau wilayah sendiri pada nagari-nagari yang berada di sekeliling pusat kerajaan, Pagaruyung.

Tuan Indomo berkedudukan di Saruaso dengan julukan Payung Panji Koto Piliang dengan tugas pertahanan dan perlindungan kerajaan.

Deskripsi Arkeologis

Kompleks makam ini terdiri dari 20 buah makam dan dipagar dengan tembok keliling dari susunan batu kali.

Jirat makam semuanya terbuat dari susunan batu kali dengan nisan-nisan tipe Tanah Datar yaitu bentuk pipih seperti hulu keris untuk nisan wanit, dan bentuk nisan seperti phallus untuk nisan laki-laki.

[caption id="attachment_16571" align="aligncenter" width="407"]Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Indomo di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Kompleks Makam Indomo di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]

Makam Indomo jiratnya berupa tembok keliling berplester semen dengan ukuran panjang 300 cm, lebar 154 cm, tinggi 105 cm, dan tebal tembok 25 cm.

Nisannya terbuat dari batu andesit, nisan hanya satu buah di bagian kepala dan ditempatkan di luar jirat tembok, berbentuk phallus berhias keris.

Nisan ini berukuran tinggi 130 cm dengan diameternya 36 cm

Fungsi

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini