Kongres Pemuda pertama (1) belum melahirkan isi teks Sumpah Pemuda karena adanya benturan terkait bahasa dan silang pendapat dari masing-masing tokoh pemuda yang akhirnya rumusan, ikrar dan teks Sumpah Pemuda dibahas pada Kongres Pemuda kedua (2) di Jalan Kramat Raya Nomor 106 Jakarta.
Perjalanan Kongres Pemuda Kedua (1928)
Lokasi Kongres Pemuda kedua merupakan rumah yang dihuni oleh Sie Kong Lian, seorang Tionghoa. Rumah itu kemudian menjadi markas para pemuda untuk berkumpul, berserikat.
Rumah yang berada di Jalan Kramat Raya Nomor 106 Jakarta kini jadi museum Sumpah Pemuda sekaligus cagar budaya. Acap ketiga tokoh seperti Amir Syarifuddin, Adnan Kapau Gani hingga Muhammad Yamin.
Rumah kost tersebut menjadi cikal dari lahirnya pergerakan Sumpah Pemuda. Saat Kongres Pemuda kedua digelar, Soegondo Djojopoespito sebagai pemimpin kongres dan didampingi R.M. Djoko Marsaid yang merupakan wakil saat itu.
Adapun Muhammad Yamin saat Kongres Pemuda kedua merupakan sekretaris. Para pemuda kemudian melanjutkan diskusi dengan berbagai dialek untuk merumuskan isi dan atau teks Sumpah Pemuda. Muhammad Yamin mengusulkan bahasa persatuan kepada peserta kongres.
Isi Teks Sumpah Pemuda
"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia""Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia"
"Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia"
Editor : Redaksi