Ekstrak Ganja 'Ampuh' Obati Epilepsi

×

Ekstrak Ganja 'Ampuh' Obati Epilepsi

Bagikan berita
Ilustrasi Epilepsi | Tempo.co
Ilustrasi Epilepsi | Tempo.co

“Dalam makalah terbaru ini kami menjelaskan efek antikonvulsan dari tiga cannabinoid yang lebih langka, yang semuanya adalah asam cannabinoid.”

Cannabinoid asam adalah cannabinoid yang dibiosintesis di tanaman dan ditemukan dalam ekstrak ganja artisanal yang digunakan untuk mengobati anak-anak dengan epilepsi. Salah satu cannabinoid ini, asam cannabigerolic (CBGA), adalah "induk dari semua cannabinoid", kata Associate Professor Arnold, karena merupakan molekul prekursor untuk pembuatan cannabinoid yang lebih dikenal, seperti cannabidiol (CBD) dan tetrahydrocannabinol (THC) .

"Asam cannabinoid berlimpah dalam ganja tetapi kurang mendapat perhatian ilmiah. Kami baru mulai memahami potensi terapeutik mereka," kata Associate Professor Arnold.

"Kami menemukan bahwa CBGA lebih kuat daripada CBD dalam mengurangi kejang yang dipicu oleh peristiwa demam pada model tikus dengan sindrom Dravet. Meskipun dosis CBGA yang lebih tinggi juga memiliki efek prokonvulsan pada jenis kejang lain yang menyoroti batasan konstituen ganja ini. Kami juga menemukan CBGA mempengaruhi banyak target obat yang relevan dengan epilepsi," kata Dr Lyndsey Anderson.

Penelitian tersebut melibatkan peneliti University of Sydney di School of Psychology dan Sydney Pharmacy School bekerja sama dengan laboratorium Dr Jennifer Kearney di Northwestern University (AS). Dr Kearney mengembangkan model tikus genetik yang digunakan dalam penelitian dan membimbing Dr Anderson sebelum dia pindah ke Australia.

Tim melanjutkan penelitian mereka dengan harapan dapat mengembangkan pengobatan berbasis ganja yang lebih baik untuk sindrom Dravet. Banyak di masyarakat sangat percaya ada sesuatu yang unik terapeutik tentang spektrum penuh komponen ganja yang bekerja bersama.

"Kami telah menilai cannabinoid satu per satu dan sekarang kami sedang mengeksplorasi apa yang terjadi ketika Anda menyatukan semuanya kembali. Masih ada kemungkinan nyata bahwa semua cannabinoid antikonvulsan individu ini dapat bekerja lebih baik bila digabungkan," kata Dr Anderson.

"Kami sangat bangga dengan pekerjaan yang dilakukan oleh banyak peneliti di Lambert Initiative, yang merupakan pemimpin dunia dalam penelitian cannabinoid, dan secara khusus menyambut baik hasil terbaru ini tentang 'induk dari semua cannabinoids'," ujar Barry Lambert.

Studi tersebut telah dipublikasikan di British Journal of Pharmacology.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini