Sejarah Cagar Budaya Surau Dagang Rao-Rao di Kota Payakumbuh

×

Sejarah Cagar Budaya Surau Dagang Rao-Rao di Kota Payakumbuh

Bagikan berita
Surau Dagang Rao-Rao menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar). | Foto: BPCB Sumbar|Surau Dagang Rao-Rao menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Su
Surau Dagang Rao-Rao menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar). | Foto: BPCB Sumbar|Surau Dagang Rao-Rao menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Su

Sejarah atau Historis

Bangunan Surau ini berbentuk bujursangkar dengan ukuran 10 m x 14.50 m terletak di permukiman penduduk.

Arsitektur bangunan ini merupakan perpaduan antara arsitektur kolonial (indis) dan arsitektur tradisional.

Arsitektur tradisional terlihat pada bentuk atap bangunan ini yang bergonjong.  Berdasarkan informasi yang diterima surau ini dibangun pada tahun 1880an oleh para saudagar-saudagar dari Rao-Rao, Kabupaten Tanah Datar yang berdagang ke Payakumbuh.

Baca juga: Sejarah Cagar Budaya Makam Mohamad Thoha bin Arsyad di Kota Payakumbuh

Deskripsi Arkeologis

Secara keruangan, bangunan ini terbagi dua ruangan. Antara kedua ruangan ini dibatasi oleh dinding   yang berada di tengah-tengah sebagai pemisah sekaligus sebagai jalan utama masuk keruang utama tempat sholat.

Ruang Pertama terbagi dua bagian, salah satunya difungsikan sebagai tempat tinggal garim (penjaga surau).

Sampai sekarang status kepemilikan surau ini masih dikelola oleh para saudagar yang berasal dari daerah Rao-Rao, Kabupaten Tanah Datar

Fungsi

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini