Pariaman adalah sebuah kota pelabuhan (entrepot) yang sudah tua usianya. Kota ini pernah melahirkan seorang pedagang besar pada abad ke-19, yaitu Moehammad Saleh Datoek Orang Kaya Besar.
Moehammad Saleh lahir tahun 1841 di Desa Pasir Baru, Pariaman. Ayahnya, Peto Rajo, juga seorang pedagang, adalah penduduk Pariaman asli.
Namun, ayah Peto Rajo adalah keturunan seorang raja di Rigah, Rantau Duabelas, Aceh Barat. Tarus, Ibu Moehammad Saleh, berasal dari Guguak Ampek Koto, dekat Bukittinggi. Mungkin keluarga Tarus telah hijrah ke Pariaman akibat Perang Padri.
Usaha Moehammad Saleh dirintis dari seorang penghela pukat di Pantai Pariaman sampai akhirnya menjadi seorang pedagang besar yang mempunyai beberapa perahu.
Baca: Sejarah Cagar Budaya Rumah Mohd Hassan Saleh di Kota Pariaman
Saleh mempunyai beberapa toko di Pariaman dan Padang Panjang. Anak buahnya di darat dan di laut mencapai puluhan orang. Bahan dagangannya berupa hasil bumi.
Moehammad Saleh juga dipercaya oleh Belanda untuk mendistribusikan garam ke darek.Selama hidupnya Moehammad Saleh menikah sebanyak 14 kali. Gelar kebesarannya (bahasa Minang: Datuak Urang Kayo Basa) diperoleh pada bulan Oktober 1877, dalam upacara khitanan anak pertamanya, Moehammad Taib (lahir pada 6 Syaban 1281 H dari istri yang kedua, Banoe Idah).
Kekayaan Moehammad Saleh dapat dikesan dari dua rumah besar (yang satu bernama rumah batu tinggi) milik keluarga besarnya di Pariaman.
[caption id="attachment_228" align="alignnone" width="372"] Cagar Budaya Rumah Gadang Muh Soleh di Kota Pariaman.[/caption]
Editor : Redaksi